Denesik, Jakarta – PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) berencana menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PM-HMETD) V atau right issue.
Dalam aksi tersebut, Smartfren Telecom akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 171.458.978.293 saham atau senilai 171,45 miliar dengan nilai nominal Rp50 per saham. saham.
Rencana aksi tersebut telah disetujui dalam rapat umum luar biasa (RUPSLB) perseroan pada 24 November 2023. Berdasarkan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (24/1/2024), harga penawaran telah ditetapkan. dengan harga Rp 50 per saham.
Dengan demikian, total nilai right issue ini mencapai Rp 8,57 triliun. Setiap pemilik 178 saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Saham Perseroan (DPS) pada tanggal 14 Maret 2024 pukul 15:00 WIB, memiliki 75 HMETD.
Dimana setiap HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru yang ditawarkan dengan harga penawaran Rp50 per saham. saham yang harus dibayar lunas pada saat melakukan pemesanan pemanfaatan HMETD.
HMETD diperdagangkan di BEI dan akan ditebus mulai tanggal 18 Maret 2024 sampai dengan tanggal 22 Maret 2024. HMETD yang tidak ditebus pada akhir periode ini tidak berlaku lagi.
Apabila saham baru yang ditawarkan dalam PMHMETD I tidak semuanya diambil atau dibeli oleh pemegang saham perseroan atau pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lain yang melakukan pemesanan lebih tinggi dari haknya.
Alokasinya proporsional berdasarkan jumlah HMETD yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta tambahan surat berharga berdasarkan harga pelaksanaan.
Pada PMHMETD I tidak ada pembeli siaga. Oleh karena itu, apabila setelah hibah masih terdapat HMETD yang belum dilaksanakan, maka seluruh sisa HMETD tersebut tidak dikeluarkan saham dalam portepel.
Sebagai catatan, pemegang saham eksisting yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan dalam PMHMETD V sesuai dengan HMETD-nya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham (dilusi) hingga maksimal 29,64 persen setelah pelaksanaan HMETD. .
Dana hasil right issue sekitar Rp 5,49 akan digunakan untuk membayar utang dan bunga pinjaman korporasi. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan dan/atau anak perusahaannya.
Sebelumnya diberitakan, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) akan menyiapkan belanja modal hingga Rp 2 triliun pada tahun 2024.
Presiden Direktur SmartFren Telecom Merza Fachys mengatakan, pihaknya menyiapkan belanja modal sekitar Rp 1,5 triliun-2 triliun pada tahun depan. Dana tersebut akan disisihkan untuk membangun jaringan perusahaan.
“Belanja modal kita sekitar Rp 1,5 – 2 triliun untuk membangun jaringan tersebut,” kata Merza dalam paparan publik, Jumat (24/11/2023).
Dengan melakukan hal tersebut, ia berharap dapat mengembangkan jaringannya agar dapat melayani pelanggan dengan lebih baik.
“Perusahaan juga melakukan pengembangan di jaringan dan kami benar-benar fokus melayani masyarakat di wilayah yang melayani smartphone dengan kualitas baik,” ujarnya.
Oleh karena itu, jika melihat semester I tahun ini, perseroan telah menambah jumlah BTS sekitar 500 BTS.
“Kita juga perkuat jaringan di Pulau Jawa dan Jabodetabek sekitar 2 ribu BTC. Kita juga perkuat Sahabat Pintar di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa, secara offline kita berkegiatan di 105 kota, di kota-kota kecil,” imbuhnya.
Perusahaan juga melihat banyak potensi wilayah di perkotaan. Maka Smartfren berencana fokus di bidang tersebut. Selain itu, FREN juga mulai banyak melakukan kampanye di kota-kota tier 2 dan tier 3.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat 24 November 2023, saham FREN flat di Rp 53 per saham. Saham FREN berada di level tertinggi Rp 54 dan level terendah Rp 53 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 1.093 kali dengan omset 572.219 lembar saham. Nilai transaksi Rp 3,1 miliar.
Sebelumnya diberitakan, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) membuka peluang ekspansi untuk mengembangkan base transceiver station (BTS) di kawasan timur Indonesia.
Presiden Direktur SmartFren Telecom Merza Fachys mengatakan, pihaknya berencana membangun sekitar 2.000-3.000 BTS baru pada tahun 2024. Pembangunan tersebut dengan belanja modal (capex) sekitar Rp1,5 triliun hingga Rp2 triliun.
FREN mengatakan perluasan pembangunan BTS di Indonesia bagian timur sudah selesai. Namun penetrasi pemekaran ini tidak secepat daerah lain.
Untuk mengaktifkan BTS di Indonesia bagian timur, diperlukan jaringan di seluruh wilayah sekitarnya agar masyarakat di sana dapat terhubung ke seluruh wilayah Indonesia.
Butuh waktu untuk menyambung. Mudah-mudahan kita punya kekuatan lebih untuk mempercepat waktu, ujarnya dalam pemaparan publik, Jumat (24/11/2023).
Ia menambahkan, ada beberapa pertimbangan ketika FREN ingin membangun BTS di suatu daerah. Selain faktor kapasitas data yang dihasilkan, perusahaan juga harus mempertimbangkan potensi pertumbuhan penggunaan data internet di wilayah yang bersangkutan.
Hal tersebut sangat penting karena FREN pada akhirnya harus bisa menggunakan belanja modalnya secara efektif dan efisien.
“Jadi investasinya kita arahkan ke tempat-tempat yang akan menyumbang pendapatan bagi perusahaan,” imbuhnya.
Merza juga menyampaikan, saat ini FREN memiliki layanan internet di 288 kota di Indonesia, meningkat dibandingkan tahun lalu yang masih berkisar 240 kota.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat 24 November 2023, saham FREN flat di Rp 53 per saham. Saham FREN dibuka datar di Rp 53 per saham. saham. Saham FREN berada pada harga tertinggi Rp 54 dan terendah Rp 53 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 1.093 kali dengan omset 57.219 lembar saham. Nilai transaksi Rp 3,1 miliar.